Senin, 02 April 2012

software Open Source

Mengapa harus menggunakan perangkat lunak open source? Dalam pekerjaan   sehari-hari dengan komputer, kita mungkin sering menggunakan beberapa perangkat lunak komersial yang sudah terkenal seperti Microsoft Windows sebagai sistem operasi, Microsoft Office sebagai aplikasi perkantoran, Adobe Photoshop dan Corel Draw sebagai aplikasi untuk desain gambar. Namun tahukah Anda, bahwa perangkat lunak yang disebutkan tadi memiliki harga lisensi satuan dari ratusan hingga ribuan dolar AS per perangkat lunak? Jika Anda menginvestasikan uang Anda untuk membeli beberapa perangkat lunak asli tersebut ke dalam komputer, tentu Anda harus mengeluarkan biaya ribuan dolar AS untuk sebuah komputer. Tentu Anda juga tidak ingin melanggar hukum dengan menggunakan perangkat lunak ilegal bukan?

Karena itulah tersedia berbagai ragam perangkat lunak open source yang dapat diunduh secara gratis dan disebarluaskan dengan bebas. Selain itu, karena dibangun oleh suatu komunitas yang saling bertukar informasi di seluruh dunia, perangkat lunak jenis ini berkembang dengan cukup baik.

Meski semua perangkat lunak open source dapat diperoleh dan disebarkan dengan gratis, namun dari segi kualitas perangkat lunak open source telah melalui serangkaian pengujian seperti halnya perangkat lunak komersial. Bahkan beberapa perusahaan besar pun juga telah ikut serta dalam pengembangan perangkat lunak ini.

Keuntungan menggunakan Software Open Source :
  • Adanya hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code.
  • Ketersediaan source code dan hak untuk memodifikasi
  • Tidak disandera vendor.
  •  Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek.
  • Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki.
  • Kualitas produk lebih terjamin.
  • Lebih aman (secure).
  • Hemat biaya.Sebagian besar developer ini tidak dibayar/digaji.
  • User dapat membuat salinan tak terbatas, menjual atau memberikan bebas hasil lisensi.
  • User dapat memodifikasi dan mengunci agar hanya kalangan terbatas yang dapat membaca kode dan memodifikasinya.
  • Mencegah software privacy yang melanggar hukum.
Kekurangan menggunakan Software Open Source :
  •  Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source.
  • Tidak adanya proteksi terhadap HaKI.
  • Kesulitan dalam mengetahui status project.
  • Tidak ada garansi dari pengembangan.
  • Limitasi modifikasi oleh orang – orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
  • Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip satu tulis dan bisa dijalankan dimana saja
  • Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama. 

Sumber :
  1. http://kumpulan.info/tech/artikel-teknologi/42-artikel/132-gunakan- perangkat-lunak-open-source.html
  2. http://freezcha.wordpress.com/2011/03/18/keuntungan-dan-kerugian-penggunaan-open-source/

Jumat, 09 Maret 2012

Pengertian Profesi dan Profesionalisme

A. PROFESI
adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

1. CIRI KHAS PROFESI
Menurut Artikel Dalam International Encyclopedia Of Education, Ada 10 Ciri Khas Suatu Profesi, Yaitu:
1. Suatu Bidang Pekerjaan Yang Terorganisir Dari Jenis Intelektual Yang Terus Berkembang Dan Diperluas.
2. Suatu Teknik Intelektual.
3. Penerapan Praktis Dari Teknik Intelektual Pada Urusan Praktis.
4. Suatu Periode Panjang Untuk Pelatihan Dan Sertifikasi.
5. Beberapa Standar Dan Pernyataan Tentang Etika Yang Dapat Diselenggarakan.
6. Kemampuan Untuk Kepemimpinan Pada Profesi Sendiri.
7. Asosiasi Dari Anggota Profesi Yang Menjadi Suatu Kelompok Yang Erat Dengan Kualitas Komunikasi Yang Tinggi Antar Anggotanya.
8. Pengakuan Sebagai Profesi.
9. Perhatian Yang Profesional Terhadap Penggunaan Yang Bertanggung Jawab Dari Pekerjaan Profesi.
10. Hubungan Yang Erat Dengan Profesi Lain.

B. PROFESIONALISME
merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau
sebagai sumber penghidupan.
Disamping istilah profesionalisme, ada istilah yaitu profesi. Profesi sering kita artikan dengan “pekerjaan” atau “job” kita sehari-hari. Tetapi dalam kata profession yang berasal dari perbendaharaan Angglo Saxon tidak hanya terkandung pengertian “pekerjaan” saja. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” terpaku juga suatu “panggilan”.
Dengan begitu, maka arti “profession” mengandung dua unsur. Pertama unsure keahlian dan kedua unsur panggilan. Sehingga seorang “profesional” harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya, dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja tidak membuat seseorang menjadi “profesional”. Kedua-duanya harus menyatu.

1. CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Di bawah ini dikemukakan beberapa ciri profesionalisme :
1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.

C. Kode Etik Profesi
• Kode : Tanda-Tanda Atau Simbol-Simbol Yang Berupa Kata-Kata, Tulisan Atau Benda Yang Disepakati Untuk Maksud-Maksud Tertentu.
• Kode Etik : Yaitu Norma Atau Azas Yang Diterima Oleh Suatu Kelompok Tertentu Sebagai Landasan Tingkah Laku Sehari-Hari Di Masyarakat Maupun Di Tempat Kerja.
• Kode Etik Profesi : Pedoman Sikap, Tingkah Laku Dan Perbuatan Dalam Melaksanakan Tugas Dan Dalam Kehidupan Sehari-Hari.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI
1. Untuk Menjunjung Tinggi Martabat Profesi.
2. Untuk Menjaga Dan Memelihara Kesejahteraan Para Anggota.
3. Untuk Meningkatkan Pengabdian Para Anggota Profesi.
4. Untuk Meningkatkan Mutu Profesi.
5. Untuk Meningkatkan Mutu Organisasi Profesi.
6. Meningkatkan Layanan Di Atas Keuntungan Pribadi.
7. Mempunyai Organisasi Profesional Yang Kuat Dan Terjalin Erat.
8. Menentukan Baku Standarnya Sendiri.
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
1. Memberikan Pedoman Bagi Setiap Anggota Profesi Tentang Prinsip Profesionalitas Yang Digariskan.
2. Sebagai Sarana Kontrol Sosial Bagi Masyarakat Atas Profesi Yang Bersangkutan.
3. Mencegah Campur Tangan Pihak Di Luar Organisasi Profesi Tentang Hubungan Etika Dalam Keanggotaan Profesi. Etika Profesi Sangatlah Dibutuhkan Dlam Berbagai Bidang.

Sumber :
  • http://efesusgamaliel.wordpress.com/2011/05/08/pengertian-profesi-profesional-dan-profesionalisme/
  • http://rynfrdn.wordpress.com/2011/05/15/pengertian-profesi-dan-profesionalisme/
  • http://obyramadhani.wordpress.com/2010/02/26/bab-2-pengertian-profesi-dan-profesionalisme/

Selasa, 25 Oktober 2011

Pemanfaatan Telematika

* Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi
* Perubahan (kemajuan) dalam teknologi telematika telah mentransformasikan pola ekonomi, pola hidup dan cara melakukan bisnis secara signifikan
* Pemanfaatan internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi bisnis dan memberikan kemudahan dalam melakukan diversifikasi kebutuhan
* Pemanfaatan internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan kinerja pemerintah didalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis
* Pemanfaatan internet dalam e-Health, e-Education, dan lain-lain secara nyata telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat
* Pengaruh lebih jauh perkembangan telematika berimplikasi pada transformasi pola ekonomi yang semula berorientasi pada “Supplier” kearah “Konsumen”.
* Konsumen secara mudah dapat melakukan pencarian dan perbandingan untuk mendapatkan produk berkualitas tinggi dan dengan harga kompetitif
* Perkembangan telematika juga mempengaruhi pola dan fungsi pemerintah, dari semula bersifat memiliki, mengembangkan dan mengoperasikan industri, berubah menjadi penentu kebijakan, pemberi regulasi, pemantau dan pendorong perkembangan sektor industri
PERAN TELEMATIKA
* Sebagai bidang usaha (Telematika menjadi core bisnis)
a. Industri
b. Perdagangan
c. Jasa
* Sebagai penunjang usaha (Telematika sebagai enabler) :
a. Efisiensi
b. Peningkatan daya saing
KEGUNAAN TELEMATIKA UNTUK UKM
Industri :
-. Industri Hardware
-. Industri Software
Perdagangan :
-. Grosir Telematika
-. Eceran Telematika
Jasa / Service :
-. Lembaga Pendidikan (sekolah kejuruan, kursus-kursus)
-. Jasa Multimedia (Warnet, Wartel, Game Center, Penyelenggara VOIP)
-. Internet Service Provider
-. Konsultan Telematika
PELUANG BISNIS HARDWARE
a) Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan potensi pasar cukup besar bagi industri hardware telematika.
b) Sebagian besar potensi tersebut menjadi pasar produk luar negeri, karena belum diimbangi hasil produk dalam negeri yang memadai
c) Kebutuhan industri perangkat keras yang relatif padat modal menjadikan produk telematika masih sangat tergantung kepada produk impor
d) Sulit bagi Indonesia untuk bersaing secara global dalam industri hardware telematika, kecuali untuk komponen tertentu, misalnya casing dekstop
PELUANG BISNIS SOFTWARE
a) Potensi pengembangan produk dan pasar yang sangat besar belum dimanfaatkan dengan baik, padahal pengembangan industri software telematika di dalam negeri akan mampu memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat
b) Lemahnya standardisasi dan sertifikasi produk piranti lunak dalam negeri menyebabkan kualitas produk beragam yang membingungkan konsumen
c) Mengurangi ketergantungan pada piranti lunak import akan sangat berarti dalam meningkatkan kemampuan nasional untuk memanfaatkan telematika (khususnya untuk UKM)
d) Kelemahan Hukum dan Perundangan serta ketidak relaan membayar lisensi dengan biaya mahal, menyebabkan tingginya tingkat pelanggaran HAKI di Indonesia
KIAT BERHASIL USAHA TELEMATIKA
-. Siap bersaing secara ketat
-. Siap melakukan inovasi secara terus menerus
-. Mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan
-. Memiliki SDM dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus sesuai dengan bidang usaha
TELEMATIKA SBG PENUNJANG USAHA
a) Kata kunci dalam peningkatan kapasitas UKM yaitu efisiensi serta peningkatan daya saing
b) Telematika menjadi salah satu komponen utama dalam efisiensi dan peningkatan daya saing, sebagai contoh :
-. Dengan “internet” dapat memiliki akses langsung ke sumber informasi dan pasar
-. Dengan aplikasi keuangan dapat mengelola administrasi usaha secara baik
-. Dengan aplikasi produksi meningkatkan efisiensi dan mutu
-. Dengan email meningkatkan kemudahan berkomunikasi dengan mitra usaha dan pelanggan
dari beberapa sumber

Telematika

Telematika adalah istilah untuk mendefinisikan Telekomunikasi melalui media informatika. Berdasarkan definisi di atas telematika sebenarnya mencakup dua teknik yaitu: telekomunikasi dan informatika. Karena kekhususan penelitian dalam bidang penelitian seperti:

Digital signal processing, Network programming, Managemen Telekomunikasi: Routing, security, dll. Sentral telepon, router, switch, VoIP dll. Interoperabilitas: pensinyalan, operating system dan data base. Fiber optics, Network performance and Qos. Pengembangan software, dll.

Maka pada tahun 1999, dibentuk sebuah grup penelitian dengan nama Telematics Research Group.

sumber : http://telematika.web.id/index2.shtml

Selasa, 10 Mei 2011

proposisi dan abstraksi

- Kalimat Bahasa adalah sarana penalaran
- sifat kuantitatif matematika meningkatkan daya prediksi ilmu.

Kedua kalimat di atas dapat di buktikan kebenarannya sehingga dapat di sebut dengan proposisi.

Sedangkan kalimat
- Bagaimana peranan bahasa dalam proses penalaran?
- Semoga saja penelitian ini berhasil!

Sedangkan kalimat di atas tidak mengandung pernyataan yang dapat di buktikan kebenarannya tapi hanya berupa pertanyaan dan sebuah argument atau pendapat.


2.
a. Untuk semua manusia, tidak ada manusia yang abadi
b. Socrates adalah manusia
c. Jika socrates adalah manusia dan Untuk semua manusia, tidak ada manusia yang abadi maka socrates tidak abadi.
d. Jika semua bilangan prima adalah bilangan ganjil maka beberapa bilangan genap adalah bilangan prima.



₤(manusia(₤) tidak abadi (₤))
Manusia (sokrates)
.˙. Tidak abadi(sokrtes)

ade sanjaya 3ka09

Minggu, 26 Desember 2010

Menggunakan Keunggulan Kompetitif Teori untuk Menganalisis TI di Sektor Negara-Negara Berkembang: Software A

Industri Analisis Kasus
Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan panduan bagi para peneliti dan analis
tentang kapan, mengapa, dan bagaimana menerapkan keunggulan kompetitif Porter teori
analisis sektor TI di negara berkembang. Sampai saat ini, teori ini telah
agak kurang diterapkan dalam analisis tersebut, namun pertanyaan tentang bagaimana mengembangkan
negara-sebagai pendatang baru-dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam industri TI
tetap menjadi salah satu kepentingan penting untuk pembuat kebijakan, pengusaha, dan internasional
lembaga. Pemahaman pertumbuhan sektor TI sangat penting, dalam
cahaya kontribusi signi cant ª yang potensial untuk pembangunan ekonomi. Dari
yang ª ve TI sektor-barang, perangkat lunak, infrastruktur, layanan, dan konten-
Makalah ini berfokus pada perangkat lunak. Setelah memberikan penjelasan menyeluruh dari
teori keunggulan kompetitif, itu berlaku teori ini untuk kasus perangkat lunak India
industri, yang ª nds memang memiliki keunggulan kompetitif, berdasarkan
variabel seperti keterampilan yang terus meningkat maju, persaingan domestik, clustering,
dan kebijakan pemerintah / visi.
Untuk membantu peneliti, identi kertas ª es tantangan muncul untuk Porter
teori yang dapat diselesaikan relatif mudah, tetapi juga beberapa kurang penurut
masalah di sekitar isu-isu kebijakan pemerintah, proses upgrade /
inovasi, dan lokal / hubungan global. Semua ini membutuhkan beberapa identifikasi ª amandemen ed
untuk ide-ide asli Porter. Meskipun demikian, teori Porter terlihat menjadi
alat yang berharga untuk pengembangan informatics/ICT4D penelitian, berlaku untuk varietas
TI sektor-bukan hanya perangkat lunak-dan menawarkan jawaban atas pertanyaan tentang
apakah sektor-sektor yang kompetitif, mengapa mereka atau tidak kompetitif, dan
apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan atau mempertahankan keunggulan kompetitif.
• Barang: produksi barang-barang konsumsi TIK
seperti perangkat keras komputer dan telekomunikasi digital,
ditambah produser ICT barang:
baik barang modal (misalnya, mesin otomatis
untuk PC manufaktur) dan intermediate
barang (chip, motherboard, hard disk drive,
Drive DVD, dll digunakan dalam pembuatan komputer).
• Software: desain, produksi, dan pemasaran
dari dikemas dan disesuaikan perangkat lunak.
• Infrastruktur: "pembangunan dan pengoperasian
memungkinkan infrastruktur jaringan "(Wong 1998,
325); baik telekomunikasi dasar
ditambah layanan jaringan nilai-tambah.
• Jasa: jasa profesional yang tidak tercakup dalam
lain kategori seperti konsultasi, pelatihan,
dan teknis layanan.
• Isi: produksi dan distribusi data
konten, termasuk back-ce ª pengolahan dan
digitasi.
Pendekatan analisis yang digunakan dalam makalah ini adalah dapat digunakan
di semua sektor, tetapi di sini kita memiliki ruang untuk fokus
hanya pada satu. Sektor TI yang dipilih adalah industri perangkat lunak.
Dampak studi menunjukkan berbagai perkembangan
dampak yang timbul dari kehadiran
perangkat lunak aktif sektor di negara berkembang, termasuk
dampak memberikan kontribusi langsung untuk ekonomi
pengembangan (Arora dan Athreye 2002;
Kambhampati 2002; 2003a Carmel, 2005 Athreye):
• Ekonomi dampak: penciptaan lapangan kerja, pendapatan
generasi melalui upah, peningkatan pendapatan
melalui pengembalian investasi modal,
ekspor pendapatan, pembentukan modal manusia
melalui pengembangan keterampilan, dan kontribusi
produktivitas improvement.1
• eksternalitas ekonomi: pertumbuhan induksi pasokan
institusi (seperti rms ª perangkat keras dan pendidikan
perusahaan), sektor terkait (seperti
sebagai IT-enabled jasa), dan sektor konsumen
(misalnya, melalui perkembangan e-pemerintah dan
e-commerce).
• Sosial / eksternalitas organisasi: demonstrasi
efek dari ª ts bene kewirausahaan
dan pelaksanaan struktur organisasi baru.
• Sistem informasi-dalam-pengembangan: menganalisis
mengapa informasi sistem-di-proyek pembangunan
gagal dan mencari cara untuk meningkatkan proses
pengembangan perangkat lunak untuk mengurangi
tingkat kegagalan dan, karenanya, meningkatkan kontribusi
yang baik produksi perangkat lunak dan terkait
konsumsi dapat membuat pembangunan. Lihat,
misalnya, Heeks (2002), yang mengacu pada
konsep-konsep dari sosiologi teknologi.
• Manajemen-dalam-pengembangan: menganalisis
khususnya struktur dan proses yang
perangkat lunak produksi di negara-negara berkembang
dikelola. Mengingat pentingnya perangkat lunak
ekspor luar negeri melalui outsourcing, ini akan mencakup
fokus pada analisis dan mencari untuk meningkatkan
lepas pantai proyek perangkat lunak. Lihat,
Misalnya, Heeks et al. (2001), yang menarik
dari teori kontingensi untuk mengembangkan
"COCPIT" kerangka hubungan klien-pengembang.
• Pengembangan Dampak: menganalisis berbagai
ekonomi, sosial dan politik dampak perangkat lunak
sektor pembangunan. Lihat, misalnya,
Kambhampati (2002), yang menggunakan daftar
dampak.
• Business-in-pengembangan: menganalisis pemerintah
kebijakan, strategi bisnis, dan lainnya
faktor-faktor yang mendasari pertumbuhan dan perkembangan
sektor perangkat lunak di negara-negara berkembang.
Lihat, misalnya, Carmel (2003b), yang menggunakan
checklist faktor keberhasilan induksi dari kasus
data.
Wignaraja (2003, 15) ciri literatur yang
menjadi tiga perspektif:
1. "Perspektif makroekonomi yang berurusan
dengan keseimbangan internal dan eksternal di countrylevel
dan berfokus pada manajemen kurs riil
sebagai alat utama untuk daya saing;
2. strategi bisnis perspektif yang bersangkutan
dengan persaingan antara rms ª dan negara-negara
dan peran yang terbatas untuk kebijakan publik di
mendorong daya saing;
3. perspektif teknologi dan inovasi yang
menekankan inovasi dan pembelajaran di perusahaan
dan nasional-tingkat dan aktif publik
kebijakan untuk menciptakan daya saing. "
Dalam makalah ini, kerangka yang dipilih untuk analisis adalah
sebuah teori terkenal dari dalam kategori kedua
sastra: teori Michael Porter tentang kompetitif
keuntungan, seperti yang dijelaskan dalam The Kompetitif
Advantage of Nations (1990).

Dapat Informasi dan Teknologi Komunikasi Membuat Selisih Pengembangan Transisi Ekonomi?

Artikel ini menyelidiki potensi teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) untuk konvergensi lebih cepat dari tujuh ekonomi transisi dari Central
dan Eropa Timur (CEE) dan Rusia (CEER) dengan Uni Eropa-15 dan Amerika Serikat
tingkat pendapatan. Pertama, artikel ini berpendapat bahwa ICT mempercepat konvergensi
empat negara anggota baru UE-Uni Eropa dengan 15 (kasus teknologi
lompatan) tetapi konvergensi melambat Rumania, Rusia, dan, ke
tingkat yang lebih kecil, Bulgaria dan Slovakia (kasus kesenjangan digital tumbuh). Ini
Perbedaan ini terutama karena kualitas lebih rendah dari ekonomi dan kelembagaan
lingkungan, yang menghambat difusi ICT. Kedua, artikel
menunjukkan bahwa TIK memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dalam transisi
negara. Ketiga, berpendapat bahwa penggunaan ICT memiliki peran penting dalam mendorong
pertumbuhan produktivitas di tingkat industri dan yang menawarkan cukup
potensi pertumbuhan produktivitas yang lebih cepat di non-ICT-gunakan, "ekonomi tua" industri.

Ada, bagaimanapun, suatu kelangkaan penelitian tentang
dampak ICT terhadap negara berkembang dan transisi.
Sedangkan IMF (2001) dan Lee dan Khatri
(2003) dokumen kontribusi positif ICT
produksi dan modal untuk pertumbuhan di Asia Tenggara
pada akhir 1990-an, ada kekurangan umum studi
pada kontribusi ICT untuk pembangunan ekonomi
di economies.2 transisi
Tujuan artikel ini adalah untuk ª akan kesenjangan ini. Ini
melakukannya dengan memperluas hasil dari makalah sebelumnya
oleh penulis yang sama (Piatkowski 2004; Van Ark
dan Piatkowski 2004) untuk menentukan apakah ICT
mungkin mempercepat konvergensi tujuh transisi
ekonomi dari Eropa Tengah dan Timur
(CEE) dan Rusia (CEER) dengan Uni Eropa-15 dan Amerika Serikat
Pendapatan levels.3 Delapan negara CEER adalah
yang hanya untuk yang efisien shuf ª data yang tersedia.
Artikel ini menyelidiki pertanyaan potensi ICT
untuk pertumbuhan produktivitas yang lebih cepat dari kedua
makro dan perspektif industri-tingkat. Pertama, ia berargumen
bahwa antara 1995 dan 2003 ICT berkontribusi dipercepat
pertumbuhan produktivitas dalam empat anggota Uni Eropa yang baru
negara (kasus lompatan teknologi)
dan dengan demikian untuk konvergensi mereka lebih cepat dengan UE 15
(Tapi tidak dengan Amerika Serikat). Di Rumania, Rusia,
dan, pada tingkat lebih rendah, Bulgaria dan Slowakia, bagaimanapun,
kesenjangan produktivitas melebar, terutama karena
kualitas lebih rendah dari ekonomi dan kelembagaan
lingkungan, yang menghambat difusi
ICT (kasus kesenjangan digital tumbuh). Kedua, pada
dasar proyeksi dampak ICT terhadap
pertumbuhan PDB di Polandia hingga 2025, artikel ini berpendapat
bahwa TIK memiliki potensi jangka panjang yang besar untuk mempercepat
pembangunan negara-negara CEER. Ketiga,
artikel itu menunjukkan bahwa penggunaan ICT memiliki peran penting
dalam merangsang pertumbuhan produktivitas di industri
tingkat di empat negara CEE dan yang menawarkan signi
ª cant potensi pertumbuhan produktivitas lebih cepat dalam
tradisional, "tua ekonomi" industri yang tidak
saat ini menggunakan ICT banyak. Jika industri-industri ini mampu
untuk mencapai tingkat yang sama pertumbuhan produktivitas
industri ICT-gunakan, mereka akan membuat sebuah signi
ª cant kontribusi terhadap konvergensi lebih cepat. Menyadari
potensi ini, bagaimanapun, krusial akan tergantung pada farreaching
reformasi struktural, reorganisasi bisnis,
investasi yang lebih besar dalam modal manusia, dan dirancang dengan baik
publik "mendorong strategi."

ICT dapat mempengaruhi ekonomi
pertumbuhan melalui tiga jalur:

1. Penggunaan modal ICT sebagai masukan dalam produksi
barang dan jasa.

2. Peningkatan produktivitas faktor total (TFP) dari
produksi di sektor ICT, yang memberikan kontribusi
pertumbuhan TFP agregat dalam suatu perekonomian.
3. Kontribusi terhadap TFP ekonomi yang luas dari
peningkatan produktivitas non-ICT memproduksi
sektor disebabkan oleh produksi dan penggunaan ICT
(Efek spillover).

Bagaimana prospek untuk peran jangka panjang ICT
dalam pertumbuhan? Dapatkah ICT drive tidak hanya konvergensi
ekonomi CEE maju, tetapi juga dari Bulgaria,
Rumania, Rusia, dan mungkin lainnya transisi dan
pengembangan ekonomi?
Atas dasar akuntansi pertumbuhan yang sama
model, kita bisa berspekulasi tentang kontribusi jangka panjang
ICT terhadap pertumbuhan ekonomi. Ukuran ini
kontribusi sebagian besar akan tergantung pada proyeksi
Tingkat pertumbuhan investasi TIK. Laju pertumbuhan,
sebagaimana didalilkan di bagian sebelumnya, yang pada gilirannya akan
berkaitan erat dengan kecepatan peningkatan
lingkungan bisnis secara keseluruhan. Piatkowski (2004)
menunjukkan bahwa, tergantung pada tingkat proyeksi
pertumbuhan investasi TIK riil, investasi ICT sendiri
akan memberikan kontribusi antara 10% dan 20% dari tahunan
Pertumbuhan PDB di Polandia antara 2002 dan 2025 (
) .11 Dalam terang serupa tingkat pendapatan per
kapita, tren investasi TIK, lingkungan kelembagaan
dan struktur posttransition ekonomi,
hasil untuk Polandia juga bisa dilihat secara umum
wakil negara lain CEE maju.